Kursus Mengemudi Mobil PURNAMA
Profesional, Ramah dan Memuaskan :)
Selamat Datang Di Blog Kami
Kursus Stir Mobil PURNAMA
Jalan Masjid Al-Falah Rt.007/01 No.61 Kel. Kamal Kec. Kalideres Jak-Bar 11810
Telp : 0878-8276-6333
PIN BB: 24CB4A90
PIN BB: 24CB4A90
Minggu, 22 September 2013
Senin, 27 Agustus 2012
Rawatlah RADIATOR secara berkala
Merawat
mobil secara berkala adalah sebuah ritual wajib yang harus dilakukan
oleh para pemilik kendaraan roda empat jika tunggangannya ingin tetap
prima dan enak dipakai. Salah satu perawatan yang seringkali terabaikan
oleh pemilik mobil adalah Radiator yang punya peran sangat vital : yaitu
mendinginkan suhu atau lebih tepat menstabilkan suhu pada mesin mobil
agar agar selalu dalam keadaan normal. Dengan adanya radiator, panas
berlebih pada mesin mobil dapat dikurangi sehingga beban kerja mesin
menjadi lebih ringan dan terhindar dari masalah engine overhead yang
dapat membuat mobil mogok seketika.
Awal ditemukannya radiator bermula dari temuan
Franz SanGalli pada tahun 1885 dan dipatenkan di Jerman dan Amerika
Serikat. Sebenarnya pemakaian radiator ini tak hanya sebatas pada
kendaraan (roda empat dan dua) tetapi juga diaplikasikan pada perumahan
dan gedung pada daerah dingin (Eropa dan Amerika).
Cara kerja Radiator
Pada prinsipnya air atau cairan radiator coolant akan mengalir melalui
pipa yang didesain secara khusus berbentuk zig zag untuk mendinginkan
secara merata ke semua dinding silinder mesin dan berputar kembali ke
radiator. Lewat kisi-kisi pada radiator dan dengan bantuan angin atau
kipas pada mobil inilah pendinginan air atau cairan radiator coolant
didapat dengan maksimal.
Kinerja radiator pada mobil juga
didukung oleh piranti lainnya, seperti thermostat untuk mengatur buka
tutup aliran air atau cairan radiator coolant ke dinding silinder mesin
agar mendapat suhu mesin yang tetap ideal. Sedangkan
Secara
garis besar radiator digunakan pada semua mesin seperti mesin genset,
mesin - mesin industri, dan semuanya memerlukan pendingin yang
berbasiskan air pada pendinginannya.
Bahan Radiator
Inti bahan radiator adalah berupa pipa yang terbuat dari logam, yang diantaranya seperti :
- Kuningan & Tembaga
Kuningan dan tembaga merupakan bahan logam yang dapat menyerap panas
sehingga cocok untuk dijadikan bahan radiator. Biasanya yang memakai
kuningan dan tembaga ini adalah mobil keluaran lama.
- Alumuninium
Untuk kendaraan terbaru biasanya memakai bahan alumuminium untuk
radiator bahan ini terbukti dapat meredam panas sehingga air yang
terdapat dalam radiator cepat dingin. Selain itu alumuminium dapat lebih
lama mencegah karat dibandingkan dengan logam yang lain.
Hal yang merusak radiator
Ada hal yang dapat dijadikan sumber penyebabnya kerusakan pada
radiator berikut adalah berbagai penyebabnya , Yaitu: korosi (karat),
benturan (baik karena tabrakan maupun karena terkena kibasan kipas
radiator). Khusus untuk bahan fiber, penyebab lainnya adalah panas dan
tekanan air radiator. Akibat penyebab-penyebab ini, mungkin saja
terbentuk rongga atau celah di plat-plat (fiber) radiator tempat air
merembes keluar. Karena radiator bocor, sistem pendingin tidak bekerja
dengan baik. Akibatnya, temperatur mesin pun tidak terkontrol dan
terjadilah overheating ketika mesin terus dipaksa bekerja tanpa
pendinginan. Kita tentu sudah hapal bila mesin mengalami overheating.
Karena panas yang melebihi toleransi, mesin mungkin berbunyi tidak
normal, kurang bertenaga, boros bahan bakar, bahkan mogok saat
dikendarai di tengah jalan. Sayang sekali, kan? Sebelum mengalami
masalah-masalah seperti itu, antisipasilah terjadinya kebocoran pada
radiator. Pencegahan dapat dilakukan dengan merawat sistem pendingin.
Untuk ini, ada beberapa tips yang kami sarankan:
1. Lakukan pemeriksaan air radiator secara rutin pada tangki
cadangan. Jika permukaan air di tangki cadangan berada di bawah garis
MIN, segera tambahkan. Jika sudah tampak kotor dan tampak keruh, kuras
dan ganti dengan air radiator yang baru.
2. Gunakan cairan khusus radiator saat mengisi radiator
(coolant). Selain membantu proses pendinginan, di dalam cairan tersebut
juga terdapat zat yang dapat mengurangi korosi pada radiator dan mesin.
Korosi dan kotoran pada air pendingin sangat tidak baik karena dapat
mengganggu proses pendinginan. Kami sarankan untuk menggunakan air
coolant yang berjenis ethlylene glycol berkualitas tinggi.
3. Bersihkan kisi-kisi radiator dengan menyemprotkan air pada sirip radiator.
4. Periksa kemungkinan terjadi kebocoran baik pada selang-selang
maupun radiator. Kebocoran selang dapat dipantau secara manual dengan
melihat ada tidaknya tetesan. Tapi, untuk mengecek kebocoran pada
radiator harus menggunakan alat khusus (sst atau special service tools).
Radiator motor Anda akan diperiksa dengan alat ini jika datang ke
bengkel-bengkel .
5. Kondisi radiator dan kinerja sistem pendingin Anda akan lebih terjaga jika rutin melakukan servis berkala.
Tips Dasar Merawat Mobil
Meski pemilik mobil makin membengkak, tidak semua mengerti bagaimana
cara merawat kendaraan dengan baik. Padahal ada beberapa hal dasar yang
harus diperhatikan agar mobil bisa tetap terawat. Tips di bawah ini akan
membantu Anda mengenai apa saja yang bisa Anda lakukan tanpa harus
berepot-repot ke bengkel.:
- Ban
Ganti ban Anda setiap 5-8 ribu
kilometer. Jangan lupa bersihkan bagian brake dust-nya, karena di bagian
inilah terdapat banyak kotoran dari aspal atau tanah. Bila terlalu lama
dibiarkan, kombinasi panas dan lembab dari rem dapat memanggang bagian
ini. Cek tekanan ban secara berkala, paling ideal seminggu sekali. Dan
jangan sekali-kali berkendara dengan ban botak. Di jalan licin, ban ini
bisa membahayakan nyawa Anda.
- Mesin
Ganti sabuk mesin Anda tiap 25
ribu mil. Pastikan pula belt ini dalam keadaan baik karena bagian inilah
yang pertama kali menghadapi keadaan ekstrem di luar ruangan. Yang tak
kalah penting, periksa level oli dan cairan mesin. Setiap mesin berbeda
letak cairan mesinnya. Namun di buku petunjuk saat Anda membeli mobil
pasti dijelaskan dimana letak sumbernya.
- Bahan bakar
Bahan bakar
beroktan tinggi belum tentu menjamin kekuatan mesin. Maka itu gunakan
bahan bakar sesuai tipe mobil Anda. Bila di buku petunjuk pembelian
dinyatakan 'premium', maka gunakanlah bahan bakar itu.
- Elektrikal
Bila
Anda ingin memperbaiki sesuatu yang berhubungan dengan sistem elektrik,
putuskan dulu aliran aki.
Sekalian juga bersihkan bagian ini, karena
benda asing yang menempel akan memperlambat hubungan ke sistem elektrik.
- Lampu
Bila salah satu lampu sen Anda berkedip lebih cepat dari
seharusnya, artinya ada lampu yang pecah di dalam. Lampu semacam ini
mudah diganti, cukup Anda cari di toko otomotif terdekat. Bila Anda
menggantinya sendiri, jangan pernah sentuh bagian kacanya. Tangan Anda
akan menyisakan minyak dan lemak. Bagian ini akan bereaksi dengan
halogen yang terdapat di dalam bohlam. Akibatnya, bohlam bisa pecah
ketika Anda menyalakan mesin.
- Warning Lights
Meski terlihat sepele,
warning lights yang ada di dashboard harus terawat. Lampu seperti
indikator bensin, aki, atau panasnya mesin, sangat membantu Anda dalam
perawatan. Pastikan saja semua lampu tersebut berfungsi dan menyala
sesuai kegunaannya.
Tips Merawat Aki Mobil
Tips Merawat Aki Mobil
Aki
merupakan salah satu komponen vital, baik di mobil maupun motor. Bila
sampai rewel, mesin kendaraan jadi susah dihidupkan. Penyebabnya, sepele
karena kurang perhatian dan perawatan.
Jenis yang dipasarkan ada, terutama untuk mobil, ada aki kering dan basah. Kalau kering, tidak perlu ada penambahan air aki dan harga lebih mahal dari jenis basah (mesti menambah air aki).
Kalau yang terakhir ini membuat air aki cepat menguap dan bodi membengkak lantaran berada di ruang panas. Kini, aki jenis basah sudah diberi lapisan peredam panas. Setelah dikasih lapisan panas, masalah semua itu hilang.
Malah seperti aki Thunder dari Massiv sudah dilengkapi cover ganda pada bagian tutupnya dan dirancang untuk udara tropis. Dengan sistem ini, uap atau gas yang timbul karena penguapan air aki, tidak langsung keluar.
Apa pun teknologinya, aki tetap butuh perhatian dan perawatan. Seperti di bawah ini kah yang sudah Anda lakukan?
1.Kalau ganti aki, sesuaikan ukuran ampere dengan standarnya. Kalau mau menaikkan satu ukuran aki dari standarnya,kecuali bila mobil sudah dijejali peranti audio.
2. Sesuaikan tinggi aki dengan standarnya. Tidak disarankan mengganti dengan bodi lebih tinggi, sangat berbahaya. Bila menutup kap mesin, takut kutub akia (+) dan (-) bisa menimbulkan percikan api.
3.Kalau membuka aki, dahulukan kutub (-) lalu (+). Sebaliknya, saat memasang, dahulukan kutub (+) baru (-). Tujuannya, agar tidak terjadi korsleting.
4. Lakukan pengecekan aki agar selalu berada di antara upper dan lower level. Jika berada di bawah upper bisa menyebabkan cepat soak dan sel menjadi rusak bila sampai kering sekali. Pengisian dilakukan saat msin masih dingin (pagi hari).
Jenis yang dipasarkan ada, terutama untuk mobil, ada aki kering dan basah. Kalau kering, tidak perlu ada penambahan air aki dan harga lebih mahal dari jenis basah (mesti menambah air aki).
Kalau yang terakhir ini membuat air aki cepat menguap dan bodi membengkak lantaran berada di ruang panas. Kini, aki jenis basah sudah diberi lapisan peredam panas. Setelah dikasih lapisan panas, masalah semua itu hilang.
Malah seperti aki Thunder dari Massiv sudah dilengkapi cover ganda pada bagian tutupnya dan dirancang untuk udara tropis. Dengan sistem ini, uap atau gas yang timbul karena penguapan air aki, tidak langsung keluar.
Apa pun teknologinya, aki tetap butuh perhatian dan perawatan. Seperti di bawah ini kah yang sudah Anda lakukan?
1.Kalau ganti aki, sesuaikan ukuran ampere dengan standarnya. Kalau mau menaikkan satu ukuran aki dari standarnya,kecuali bila mobil sudah dijejali peranti audio.
2. Sesuaikan tinggi aki dengan standarnya. Tidak disarankan mengganti dengan bodi lebih tinggi, sangat berbahaya. Bila menutup kap mesin, takut kutub akia (+) dan (-) bisa menimbulkan percikan api.
3.Kalau membuka aki, dahulukan kutub (-) lalu (+). Sebaliknya, saat memasang, dahulukan kutub (+) baru (-). Tujuannya, agar tidak terjadi korsleting.
4. Lakukan pengecekan aki agar selalu berada di antara upper dan lower level. Jika berada di bawah upper bisa menyebabkan cepat soak dan sel menjadi rusak bila sampai kering sekali. Pengisian dilakukan saat msin masih dingin (pagi hari).
Jumat, 24 Agustus 2012
Perawatan Si Roda Empat untuk Tampil Kinclong
Memiliki
mobil pribadi tentu amat menyenangkan. Bepergian jauh setiap saat pun
bebas Anda lakukan. Perjalanan jadi lebih mudah, nyaman dan praktis.
Oleh
karena itu, Anda wajib untuk merawat si roda empat agar tetap tangguh
saat dipakai. Selain memperhatikan dan merawat mesin, kebersihan bodi
eksterior dan interior mobil juga perlu diutamakan.
Nah,
untuk itu, Anda perlu mencuci mobil secara berkala yang dapat dilakukan
sendiri. Repot? Tidak juga. Asalkan Anda Tahu cara mencuci yang tepat.
Disamping itu, Anda telah melakukan olahraga ringan.
Berikut ini beberapa tips praktis yang bisa Anda coba.
Sebelum
mencuci, parkirlah dulu mobil di tempat teduh (bukan di bawah pohon)
dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Pasalnya, cat bodi
mobil akan cepat pudar karena tersengat terik sinar matahari bercampur
guyuran air.
Jangan
lupa untuk menyediakan perkakas wajib mencuci. Ember dengan air bersih,
lap, dan spons khusus untuk mencuci mobil, sampo mobil, wax, dan kain microfiber. Jika
perlu, sikat gigi bekas bisa dipakai untuk membersihkan kaki - kaki
roda. Hal ini karena di bagian tersebut sering terdapat kotoran yang
susah dibersihkan dengan air.
Mulailah
menyiram dari bagian kolong mobil, velg, dan ban. Lanjutkan ke bagian
kaca, lalu terakhir ke seluruh bodi eksterior mobil termasuk bagian
atas.
Selama
mencuci mobil, upayakan memakai semprotan air bertekanan tinggi agar
debu dan kotoran bisa dibersihkan. Mengelap dengan gerakan yang memutar
dari atas ke bawah. Bila ada kotoran yang sulit dibersihkan, misalnya
bekas kotoran burung atau getah, tuangkan sampo ke busa atau lap dan
tekan lebih kuat saat membersihkan bagian itu. Lakukan pembilasan secara
cepat dan merata.
Setelah itu, poles dengan wax dan ikuti aturan pakai dengan benar. Kemudian keringkan dengan lap badan mobil dengan kain microfiber sebagai bagian akhir.
Langganan:
Postingan (Atom)